Sunday, May 12, 2013

Dia Ditakdirkan Untukku (3 Pertanda)


"Kau akan selalu tahu orang itu akan menjadi spesial dalam hidupmu."

Mungkin ini pemberian Tuhan. Aku selalu bisa mendeteksi bahwa seseorang akan menjadi sangat penting dalam hidupku.
Masih lekat dalam ingatanku bagaimana dia meninggalkan jejak memori saat pertama kali aku mengenali wajahnya.
Perkenalan dimulai saat kami memiliki nasib baik yang sama, mendapatkan bangku kuliah saat ujian nasional bahkan masih dalam hitungan bulan.
Ya, Jakarta-Solo itu bukan jarak yang dekat. Coba saja lihat di Google Map, hehe.
Maka angkat topi setinggi-tingginya untuk Mark Zuckerberg :)


Pertanda pertama bahwa ia akan menjadi dia spesial dalam hidupku
Melihat profile picture-nya tak begitu menarik bagiku untuk mengenalnya lebih jauh.
Tapi, ada sebuah insting yang mengatakan, "you gotta need him someday."
Sampai detik ini dan insya Allah jika aku tidak mengalami amnesia, aku masih sangat mengingat profile picture-nya saat itu.


Pertanda kedua bahwa ia akan menjadi spesial dalam hidupku
Paduan suara. Balairung Universitas Indonesia.
Puluhan meter jarakku dengannya saat itu, karena suara pria dan wanita dipisahkan, tapi entah mengapa aku bisa mengenalinya.
Kami belum pernah bertemu di dunia nyata.
Voila! Tebakan itu benar saat dia mengiyakan tebakanku melalui sms.

Pertanda ketiga bahwa ia akan menjadi spesial dalam hidupku
Hari-hari yang berat kulalui saat menjadi salah satu kaum pendatang.
Hari beranjak malam, tidak tahu bagaimana pulang kembali ke asrama.
Meminta tolong kepada orang-orang yang sudah kukenal baik tapi hasilnya nihil.
Entah darimana, dia datang dan mengantarkanku pulang.

Menurutnya, mulai dari situlah dia terkesan padaku.

Ada beberapa perih yang terjadi diantara kita setelahnya.

Terkadang pertanda-pertanda itu hanyalah kejadian alam yang sewajarnya terjadi.
Terkadang kebersamaan itu membutuhkan beberapa waktu yang terlampau panjang untuk terjadi,
terlampau panjang untuk menyadari bahwa dia lah yang di depan matamu yang kau butuhkan.
Hingga suatu hari saat dia selangkah demi selangkah menjauh dari jangkauanmu,
kau menyadari dia hilang.
Dan saat itu lah aku mengerti,
namun aku harus menunggu.

Pertemuan-pertemuan merupakan takdir Tuhan. Pertemuan itu akan menghantarkan kita pada hal-hal yang menakjubkan dalam hidup kita.
Selalu ada alasan mengapa kita dipertemukan.

This is dedicated to Rizky Nur Fadhillah,
yang telah mewarnai hari-hariku.



No comments:

Post a Comment